Tindak kekerasan dan kejahatan kepada anak sudah pada tingkat yang mencemaskan dan mengkhawatirkan. Bahkan, di akhir tahun 2007 lalu, muncul kasus dengan tingkat ekstrimitas yang tinggi, yakni sejumlah kasus pembunuhan anak oleh ibu kandungnya sendiri. Kasus terkini, Maret 2008, seorang ibu membunuh bayi dan balita dengan cara menceburkan mereka ke bak mandi. Modus baru yang perlu diwaspadai, kasus perdagangan anak untuk dijual organ tubuhnya.
Anak-anak yang mengalami kekerasan atau kejahatan (yang menyebabkan gangguan fisik dan atau mental) diprediksikan 10-12 % pertahun dari jumlah anak di indonesia. Yang dimaksud dengan anak ialah individu yang belum mencapai usia 18 tahun.
Kekerasan pada anak juga seringkali dihubungkan dengan lapis pertama dan kedua pemberi atau penanggung jawab pemenuhan hak anak, yaitu orangtua (ayah dan ibu) dan keluarga. Kekerasan yang terakhir ini dikenal dengan perlakuan salah terhadap anak atau child abuse yang merupakan bagian dari kekerasan dalam rumah tangga.
Faktor Penyebab dan Dampaknya
Faktor penyebab terjadinya kekerasan pada anak, secara keumuman disebabkan oleh suatu teori yang di kenal berhubungan dengan stress dalam keluarga (family stress). Stres dalam keluarga tersebut bisa berasal dari anak, orang tua (suami atau istri), atau situasi tertentu. Stres berasal dari anak misalnya anak dengan kondisi fisik, mental, dan perilaku yang terlihat berbeda dengan anak pada umumnya. Bayi dan usia balita, serta anak dengan penyakit kronis atau menahun juga merupakan salah satu penyebab stres. Stres yang berasal dari suami atau istri misalnya dengan gangguan jiwa (psikosis atau neurosa), orang tua sebagai korban kekerasan di masa lalu, orang tua terlampau perfek dengan harapan pada anak terlampau tinggi, orang tua yang terbiasa dengan sikap disiplin. Stres berasal dari situasi tertentu misalnya terkena suami/istri terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) atau pengangguran, pindah lingkungan, dan keluarga sering bertengkar.
Solusi Agar Tidak Terjadi Kekerasan Pada Anak
Untuk mencegah dan menghentikan kekerasan pada anak, dibutuhkan beberapa pendekatan diantaranya, pendekatan individu, yaitu dengan cara menambah pemahaman agama, karena tentunya seorang yang mempunyai pemahaman agama yang kuat (terutama Islam) akan lebih tegar menghadapi situasi-situasi yang menjadi factor terjadinya kekerasan. Terlebih Islam telah mengajarkan aturan hidup dalam berumah tangga, baik sikap kepada istri atau kepada anak dan juga mengajarkan interaksi sosial yang baik.
1 komentar:
Artikel Ini Snagat bagus...
Kekerasan Yang terjadi Pada Anak Memang Sedang Menjadi Pembicaran Sekarang Ini.
Banyak Orang Tua Yang Tega Bersikap Keras Terhadap Anaknya Dan Berlaku Tidak Wajar Pada Anaknya.
Solusi Yang Di Berikan Dalan Artikel Ini Sangat baik.
Pendekatan Agama Memang Cara yang Bisa Mengurangi Kekerasan Dalam Keluarga.
^_^
Posting Komentar